Senin, 23 Januari 2012

Motor Bebek Khas Yogyakarta

Januari 11, 2012

motor andalan kita di indonesiaproud wordpress com
(http://indonesiaproud.wordpress.com/2012/01/11/mak-motor-bebek-khas-yogyakarta/)

Keputusan Wali Kota Solo Joko Widodo mengganti mobil dinasnya, Toyota Camry, dengan mobil Kiat Esemka buatan siswa SMKN 2 Solo menjadi buah bibir tak hanya di wilayah Jawa Tengah, tapi juga di tingkat nasional.

Keputusan itu dicela oleh Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo karena mobil rakitan tersebut belum mengantongi izin kelayakan dan keselamatan.

Meski Kiat Esemka sudah banyak dipesan, pemilik mobil rakitan itu masih harus menunggu hingga kendaraan produk lokal tersebut bebas meluncur di jalan raya. Namun, bila sudah tak sabar ingin mencicipi rasa kendaraan lokal, mereka bisa menjajal MAK, sepeda motor produk lokal yang sudah dirilis sejak dua tahun lalu.

Sepeda motor bebek bermerek MAK, yang disingkat dari Motor Andalan Kita, adalah sepeda motor buatan Buntoro, pemilik PT Mega Andalan Motor Industri (PT MAMI) di Yogyakarta. Sepeda Motor itu diluncurkan bertepatan pada Hari Pahlawan, 10 November 2009.

Sepeda motor jenis bebek itu hasil rancangan Buntoro sendiri. Sejak 2006, dia berkutat dengan kertas rancangan mesin dan menerjemahkannya menjadi komponen kendaraan. Sebanyak 30 persen komponen dibuat sendiri oleh perusahaannya, sedangkan 40 persen komponen lainnya dibeli dari industri dalam negeri.

Sisanya, memang masih impor, termasuk mesin yang dicetak di Cina. Maklum saja, perusahaannya belum memiliki kemampuan mencetak mesin. Namun dia menjamin rancangan mesin sepeda motor berasal dari perusahaannya. Bahkan mulai tahun ini PT MAMI berencana memproduksi sendiri mesin kendaraan roda dua itu.

Tak Bergantung pada Komponen Impor
Sepeda Motor MAK (Motor Andalan Kita) buatan Buntoro menjadi contoh industri otomotif yang lahir dari tangan inovatif orang Indonesia. Ketergantungan terhadap komponen dari luar negeri bisa ditekan.

Untuk mendukung kebutuhan komponen sepeda motor tersebut, Buntoro memiliki pabrik perakitan dan pembuatan suku cadang MAK, yang menjadi pusat inovasi teknologi perusahaan. Pabrik ini berada di Jalan Raya Prambanan-Piyungan Kilometer 5,5, Yogyakarta, bangunan setinggi tiga lantai ini menjadi tempat berkarya 100 orang Indonesia dalam membuat suku cadang dan merakit kendaraan roda dua.

“Kapasitas produksi saat ini mencapai 60 ribu unit per tahun,” ujar Direktur PT Mega Andalan Motor Industri (PT MAMI) Dimas Prasetya kepada Tempo, Jumat lalu.

Jumlah komponen yang dibuat di pabrik di Yogyakarta ini mencapai 30 persen dari seluruh komponen MAK. Komponen buatan sendiri ini, antara lain knalpot, bingkai sepeda motor, tangki bensin, body cover, dan pengecatan. Secara keseluruhan, 30 persen komponen MAK berasal dari pabrik sendiri.

Sebanyak 40 persen komponen lainnya didatangkan dari berbagai industri lokal yang tersebar di sekitar Yogyakarta. Tangan terampil dalam negeri ternyata sudah bisa menghasilkan berbagai komponen sepeda motor, seperti suspensi, rem, pelek, lampu, komponen elektronik, aki, gigi roda, dan stiker.

Komponen impor ikut menyumbang 30 persen sepeda motor MAK. Sistem transmisi, mesin, dan kopling masih harus didatangkan dari luar negeri. Namun kabar menggembirakan datang tahun ini, ketika perusahaan mulai membuat sendiri mesin kendaraan. Akibatnya, proporsi komponen bikinan luar negeri akan menyusut.

Walaupun sebagian komponen masih impor dari Negeri Tirai Bambu, MAK bukanlah sepeda motor merek Cina yang beberapa tahun lalu ramai-ramai dibeli masyarakat. Menurut Dimas, sepeda motor Cina menerapkan impor 100 persen komponen dari Negeri Tirai Bambu tersebut, lalu dirakit oleh pekerja di Indonesia. Sistem ini disebut completely knock down. Sedangkan dua sepeda motor MAK, yang kini beredar di masyarakat, memiliki komponen impor tak melampaui 30 persen.

PT MAMI memiliki standar tinggi untuk pembuatan mesin. Agar bisa dipasang di kendaraan, mesin harus sanggup bertahan sejauh 30 ribu kilometer. “Mesin MAK tidak cepat rusak dan kami terus melakukan perbaikan,” kata dia.

Mesin MAK sendiri bisa digenjot hingga kecepatan maksimal 95 kilometer per jam untuk mesin berkapasitas 100 cc. Sedangkan kecepatan lebih tinggi, yaitu sebesar 105 kilometer per jam bisa, dicapai dengan menggunakan mesin berkapasitas 125 cc.

Hambatan dan Masalah
Buntoro yakin kemampuan yang dimiliki orang Indonesia sudah memadai untuk masuk ke dalam industri sepeda motor. “Memproduksi sepeda motor adalah konsekuensi logis dari capaian prestasi dan kompetisi kami,” ujar Buntoro.

Sama seperti apa yang dialami para siswa dan guru SMK Solo dalam mengembangkan mobil Esemka, Buntoro juga banyak menghadapi masalah. Ada saja hambatan yang ditemui selama bereksperimen dengan sepeda motor bikinan sendiri. Dari sisi internal perusahaan, rendahnya kompetisi pekerja kerap menjadi kendala. Namun hal ini bisa diatasi seiring dengan berjalannya waktu.

Batu sandungan juga datang dari pemerintah. Menurut alumnus Teknik Elektro Universitas Trisakti ini, regulasi yang dikeluarkan pemerintah jelas-jelas tak berpihak kepada industri sepeda motor nasional. Malahan ia melihat terjadinya proteksi atas produk sepeda motor yang sudah ada.

Ceruk dan Pemasaran
mak di indonesiaproud wordpress comCatatan yang dimiliki menunjukkan ceruk bisnis sepeda motor senilai Rp 70 triliun pada 2011 masih dikuasai oleh Honda dan Yamaha sebanyak 91 persen. Sedangkan sisanya, 8 persen, diperebutkan oleh Suzuki dan Kawasaki. Sisa pasar sebanyak 1 persen harus diperebutkan oleh produsen lokal dan India.

Pada 2008, sepeda motor Buntoro sebenarnya sudah siap pakai. Namun, demi memastikan kualitas, ia menjajal kemampuan sepeda motor tersebut dengan menempuh jarak sejauh 30 ribu kilometer. Pengujian dilakukan selama setahun.

Jurnal harian dibuat untuk mencatat berbagai kekurangan yang ditemui selama test drive. Setelah benar-benar yakin kualitas sepeda motor yang dihasilkan layak jalan, dua varian Vipros bikinan MAK diluncurkan pada akhir 2009, yaitu Vipros X 100 CW dan Vipros X 125 CW.

“Kami berani memberikan garansi, termasuk suku cadang, selama tiga tahun atau 30 ribu kilometer,” ujar pria kelahiran Purbalingga ini berpromosi.

Bodi MAK dibuat lebih besar, sehingga menampilkan kesan kokoh. Aksesori lain yang diberikan pada sepeda motor yang dilego seharga Rp 9 jutaan ini adalah pelek sporty dan knalpot dengan pelindung panas.

Pelanggan semakin dimanja oleh layanan pembiayaan, purnajual, bahkan garansi beli balik. Atas alasan kepuasan pelanggan pula ia memfokuskan penjualan Vipros hanya di Provinsi Yogyakarta.

Angka penjualan Vipros masih terlalu mini dibanding penjualan sepeda motor buatan produsen Jepang yang melampaui 4 juta unit pada 2011. Meski penjualan MAK masih di bawah target 1.000 unit sepanjang tahun lalu, dia yakin sepeda motor lokal ini akan banyak diminati, sehingga perusahaan menaikkan target penjualan pada 2012 menjadi 3.000 unit.

General Manager PT Mami Fo Perdana, perusahaan yang memasarkan MAK, Hilman Rama Pratama, mengharapkan dukungan luas untuk mengkampanyekan sepeda motor lokal tersebut. Meski Bupati Sleman Sri Purnomo telah membeli sepeda motor tersebut, bahkan berpose dengan MAK dalam kampanye “Aman Berkendara” bagi masyarakat, belum ada arahan kebijakan tentang penggunaan sepeda motor lokal ini.

Dukungan pemerintah untuk mengkampanyekan sepeda motor buatan lokal ini sangat dibutuhkan. Sebab, saat ini masyarakat masih sangat bergantung pada produk sepeda motor buatan luar negeri. Padahal harga MAK jauh lebih murah dibanding sepeda motor dengan kualitas setara. Dua varian MAK, yaitu Vipros X 100 dan Vipros X 125, dijual seharga Rp 9,45 juta dan Rp 9,9 juta per unit.

“Jika ada pejabat yang bisa mengkampanyekan produk lokal untuk operasional pegawai negeri, itu sangat menolong kami,” kata Hilman.

Meski minim dukungan, Buntoro tetap optimistis. Tak sekadar menaikkan angka penjualan, inovasi terus berlanjut pada 2012. Selain mulai merintis pembuatan mesin sendiri, PT MAMI akan mengembangkan sejumlah komponen lain, seperti pelek dan knalpot.

Bagi Buntoro, industri pembuatan sepeda motor adalah upaya yang berkelanjutan. Semangat inilah yang ditanamkan melalui sepeda motor merek MAK. Mobil Kiat Esemka sebagaimana yang dikerjakan oleh siswa SMK dinilai tak lebih dari sebuah proyek pembelajaran oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tanpa ada jaminan keberlanjutan.

“Semangat kami jauh lebih besar dari siswa SMK tersebut,” kata finalis entrepreneur of the year 2007, Ernst & Young Award, itu.

Sumber: korantempo.com

7 komentar:

  1. wah saya salut dengan perjuangan bapak dalam membangun industri dalam negeri. semangat dan idealisme bapak dalam menciptakan produk lokal dengan jatuh bangun merancang mesin motor yg hasil karya anak negeri...tapi maaf Pak saya agak kecewa sedikit karena produk motor yang bapak katakan produk dlam negeri tapi kenapa harus mencontek desain merek lain. itukan desain supra x 125 honda, apakah demi business idealisme membangun produk dalam negeri yang diceritakan bapak sudah memulai pembuatan komponen dalam negeri disingkirkan dulu agar penerimaan pasar lebih cepat jika pakai desain produk yang sudah terkenal dimasyarakat? atau memang suatu kendala besar bagi industri lokal dalam merancang desainnya sendiri? problem cost?human resource?atau apa? semoga MAK tidak terjebak seperti industri lokal lainnya yang terjebak di zona aman tidak mau membangun produknya sendiri terutama styling desainnya karena alasan profit dan investasi yg mahal.....tp bagaimanapun saya salut sama Bapak....maju trus pantang mundur:) semoga kedepan sudah memiliki desain sendiri.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya mengucapkan banyak terima kasih kepada aki sUkrO yang telah menolong saya dalam kesulitan,ini tidak pernah terfikirkan dari benak saya kalau nomor yang saya pasang bisa tembus dan ALHAMDULILLAH kini saya sekeluarga sudah bisa melunasi semua hutang2 kami,sebenarnya saya bukan penggemar togel tapi apa boleh buat kondisi yang tidak memunkinkan dan akhirnya saya minta tolong sama aki sUkrO dan dengan senang hati aki sUkrO mau membantu saya..,ALHAMDULIL LAH nomor yang dikasi aki sUkrO semuanya bener2 terbukti tembus dan baru kali ini saya menemukan dukun yang jujur,jangan anda takut untuk menhubungiya jika anda ingin mendapatkan nomor yang betul2 tembus seperti saya,silahkan hubungi aki sUkrO DI =081 242 333 760 ingat kesempat tidak akan datang untuk yang kedua kalinya dan perlu anda ketahui kalau banyak dukun yang tercantum dalam internet,itu jangan dipercaya kalau bukan nama aki sUkrO

      apakah anda termasuk yang tercantung di bawah ini.?
      1. Di Lilit Hutang
      2. Selalu kalah Dalam Bermain Togel
      3. Barang berharga Anda udah Habis Buat Judi Togei
      4. Anda Udah ke mana-mana tapi tidak menghasiikan
      5'atm ghoib
      6'uang bolak balik
      7.jual tuyul
      Solusi yang tepat Jangan Anda Putus Asa…!!!
      Anda sudah berada Di blog yang sangat tepat anda bisa rubah nasib disini dengan angka rit
      al 2D=3D=4D
      Kami akan membantu anda semua dengan Angka 2D 3D atau 4D hAsil Riktual Kami
      Anda Cukup Mengganti Biaya Riktual Angka Nya Saja 300rb Dengan
      cara kirim pulsa 300 ribu di no:081 242 333 760
      kami hanya membantu anda semua dengan Angka ritual Kami..Kami dengan bantuan Supranatural Bisa menghasilkan Angka Ritual Yang Sangat Mengagumkan…Bisa Menerawang Angka Yang Bakal Keluar Untuk Toto Singapore Maupun Hongkong…Kami bekerja tiada henti Untuk Bisa menembus Angka yang bakal Keluar..dengan Jaminan 100% gol / Tembus…!!!! Tapi Ingat Kami Hanya Memberikan Angka Ritual Kami Hanya Kepada Anda Yang Benar-benar dengan sangat Membutuhkan Angka Ritual Kami .. Kunci Kami Anda Harus OPTIMIS Angka Bakal Tembus…Hanya dengan Sebuah Otimis Anda bisa Menang…!!!
      Jika anda Membutuhkan Angka Ghoib Hasil Ritual aki sUkrO 2D,3D,4D di jamin Tembus 100% terimakasih

      Hapus
  2. Sebuah awal untuk industri strategis lainnya.
    Fokus di R&D untuk menghasilkan produk yg terbaik dan lepas dari bayang2.
    keep growing and hopefully sustainable.
    Salute.
    nb : boleh tahu alamat email bapak?
    cristonivanezqu@gmail.com

    BalasHapus
  3. Indonesia adalah salah satu pasar sepeda motor terbesar di dunia, 7 juta unit motor baru terjual setiap tahun

    Saya mendukung langkah Pak Buntoro, nanti kalau pas pulang ke Jogja saya akan mampir di show room MAK, aku lihat dulu, terus bertanya bisa kredit motor tidak Pak ?

    BalasHapus
  4. Pak Buntoro Yth,

    Kebetulan saya membaca blog Pak Bun ini --walaupun agak terlambat karena sudah beberapa bulan yang lalu capaian MAK memproduksi motor roda dua --tapi issue industri otomotif dalam negeri masih tetap emerging dan memiliki peluang yang luas. Saya sangat mendukung ide Pak Bun masuk ke dalam industri otomotif karena saya percaya bahwa kita juga memiliki kemampuan akan tetapi perlu belajar dan mempersiapkan tahapan-tahapan untuk pada akhirnya mampu mendisain dan memproduksi sendiri tanpa banyak tergantung dari pihak lain.
    Seperti kita ketahui, pasar otomotif kendaraan roda dua dalam negeri masih dikuasai oleh "the big four" dengan urutan market share terbesar Honda, Yamaha diikuti oleh Suzuki dan Kawasaki dan hanya pangsa yang kecil diisi oleh Bajaj, TVS, Minerva dan lainnya. Walaupun dalam urutan empat besar tersebut market share Kawasaki paling kecil, tetapi mereka menguasai pasar motor besar dan sport di atas 200 cc yang margin profitnya cukup besar dibanding dengan motor bebek dan matic.
    Beberapa tahun yang lalu kita menyaksikan bagaimana mocin dengan berbagai merek akhirnya berjatuhan dalam waktu yang tidak lama ketika hukum "survival of the fittest" akhirnya menguji produk Cina tersebut. Pasar saat ini juga begitu ketat terhadap "pendatang baru" dan merek-merek yang belum dikenal seperti Bajaj, TVS dan Minerva perlu berjuang to proof their quality. Terlebih dari itu, untuk kendaraan roda dua bagi konsumen di Indonesia juga melekat --tidak saja kualitas, karena mocin dengan kualitas yang jelek membuat konsumen kapok dan "lelah" --akan tetapi juga melekat atribut "pride" pada merek-merek Jepang tersebut. Ini PR yang tidak mudah bagi MAK.
    Kalau boleh saya usulkan Pak Bun, sebaiknya MAK mulai dari kendaraan roda tiga (three wheeler), karena pada ceruk pasar tersebut "the big four" tidak masuk. Pada kendaraan roda tiga atribut "pride" yang melekat pada ego individu pemakainya tidaklah kental. Pada kendaraan roda tiga, pengguna tidak menonjolkan "gengsi" dan gaya atas brand tertentu, tetapi lebih pada kualitas, kekuatan, kemudahan dan daya tahan kendaraan. MAK dapat mulai menunjukkan kualitasnya pada jenis kendaraan ini sebelum pada akhirnya masuk ke pangsa roda dua setelah brand image dan pada gilirannya pride terbentuk. Pada segment three wheeler ini ada beberapa merek Cina dan setengah lokal yang bertarung pada pasar yang cukup luas untuk angkutan di pedesaan dan di kota (pedagang keliling, pengantar barang, ekpedisi, dll.), dan saya percaya MAK dapat bersaing dengan mereka pada ceruk pasar ini.
    Demikianlah sedikit sumbang saran dari saya dan maaf jika Pak Bun kurang berkenan. Semoga MAK tetapa maju dan keep fighting untuk menjadi merek kendaraan roda dua milik Indonesia yang bisa kita banggakan.

    Salam,
    Justin Ali
    jusalid@gmail.com; justinali@rocketmail.com

    BalasHapus
  5. Selamat siang Pak.
    Baru saja saya pulang dari yogyakarta.
    Kebetulan rumah orang tua di condong catur, JSI
    Sekitar 1.5 km saya harus berjalan kaki untuk capai bis kota/trans Jogja dari JSI.
    Semakin terasa Tidak punya sepeda motor sudah semakin sulit beraktifitas di jogjakarta .
    Saya semakin yakin bahwa possesion sepeda motor semakin mencapai titik maksimal. Jogja terasa seperti ho chi minh city di vietnam saat saya masih di R&D Yamaha Motor atau di Taiwan, cerita rekan rekan japaneese yang seprofesi.
    Jogja, bisa dijadikan tolak ukur study bagaimana membuahkan ide kreatif disain sepeda motor ala "Local Genius". (Maaf bahasa saya) dalam arti dalam sebuah pemaparan konsep disain sepeda motor baru dan marketing strategy, ada beberapa titik lemah yang bisa jadi peluang celah pasar yang bisa dimasuki.
    Saya yakin dengan analisa Bapak yang komplit menyangkut Market, Capital, Manpower, Product, Price, Place, Promotion, Brand Image conscious akan mampu membangkitkan Lokal product yang berskala International.

    Semangat Pak.
    Saya ikut mendukung, jika mungkin segera saya ingin bergabung.

    Thks untum blog Bapak yang bikin saya semangat kembali.

    BalasHapus
  6. Maaf, kurang sopan rasanya tidak memperkenalkan diri
    Saya Yoso Witono, biasa dipanggil Yongkie
    Email : witono.y@gmail.com
    mobile : 085310006303

    BalasHapus