Rabu, 27 Oktober 2010

Utamakan yang penting

Kemarin sore, di bawah rintik2 hujan kota Jakarta saya tune-in Smart FM Radiio.

Suara khas Prasetya M Brata sedang memprovokasi pendengar setia Smart FM. Dia menceritakan tentang pertikaian antara umat Islam dan Nasrani mengenai siapa yang akan dijadikan kurban oleh Nabi Ibrahim (Abraham). Apakah Ismail (versi Islam) ataukah Iskak (versi Nasrani)?. Sebuah pertikaian yang kelihatannya tak akan pernah berakhir.

Yang menarik adalah ketika ada orang bertanya apa pendapat Gus Dur tentang siapa yang benar, dengan enteng Gus Dur menjawab, "Gitu aja koq repot, yang penting dua2nya (Ismail ataupun Iskak) selamat".

Benar apa yang dipaparkan oleh Mas Pras, saat ini banyak orang yang lupa atau bahkan kehilangan kemampuan untuk melihat mana yang penting (esensial) dan mana yang sebetulnya hanya merupakan akibat dari terpenuhinya hal2 yang esensial tersebut.Pertikaian yang kontra produktiv berlarut-larut sehingga malah pokok perkaranya terlupakan.

Saya jadi teringat sebuah tulisan Gus Dur saat menjadi Presiden (10 tahun y.l). Beliau menyitir kata-kata Imam Syafei yang mengatakan "Ma ala yudraqu kuluhu lam yudraq juluhu". Yang artinya kira2 adalah "kalau tidak bisa mendapatkan semua, jangan lupakan yang pokok".

Gus Dur memang oke. Masih terasa kehangatan tubuhnya walau hanya sekali-kalinya saya menjadi tukang pijat beliau saat-saat menjelang wafatnya.
Tidak salah apa yang dijadikan judul tulisan oleh Mahfud MD, "baru beberapa hari kita kehilangan Gus Dur, kita sudah sangat kangen".
Begitu banyak yang hilang, pergi bersama wafatnya Gus Dur.
Terima kasih pada Mas Pras yang telah mengingatkan kembali bahwa kita pernah punya "Gus Dur".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar