Sedikitnya ada empat macam permodalan yang diperlukan sebagai bahan bakar bagi mesin-mesin pertumbuhan sebuah usaha, yaitu:
1.Material (financial / physical) Capital
2.Intelectual Capital
3.Social Capital
4.Spritual capital
Keempat macam modal tersebut diperlukan bagi setiap mesin pertumbuhan dengan komposisi yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan (tantangan dan peluang) pada setiap level usaha.
Besar kecilnya permodalan tersebut tidak secara langsung atau bahkan bukan hal yang menentukan kecepatan laju pertumbuhan sebuah usaha.
Namun demikian memang diperlukan besaran modal minimum sebagai leverage (pengungkit) agar sebuah usaha bisa tetap bergerak.
Kecepatan serta keberlanjutan pertumbuhan usaha ditentukan oleh ketepatan dosis masing-masing permodalan tersebut serta kemampuan mengakumulasikan permodalan tersebut sepanjang perjalanan menuju tujuan.
Blog ini berisi pemikiran Buntoro dalam menyikapi berbagai perkembangan aktual dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi dan budaya di tanah air. Sikap (pola pikir dan pola tindak) yang tepat akan sangat menentukan tercapainya sebuah cita2.
Selasa, 28 Juli 2009
Minggu, 05 Juli 2009
Jalan menjadi konglomerat. (5): Mesin pertumbuhan usaha
Sebuah unit usaha dapat diibaratkan sebagai sebuah kendaraan (vehicle) bagi sang pemilik untuk mencapai tujuan hidupnya.
Sebuah kendaraan tentunya harus memiliki mesin penggerak (engine) dan persediaan bahan bakar (fuel) yang sesuai dan memadai, yang dapat menghasilkan daya gerak (horse power) yang cukup besar sehingga mampu menggerakan kendaraan tersebut untuk selanjutnya melaju sampai ke tujuan. Selain itu, kendaraan tersebut juga mesti mempunyai kapasitas dan konstruksi yang sesuai dengan medan yang akan dilalui.
Demikian juga halnya dengan sebuah unit usaha.
Agar dapat tumbuh secara berkelanjutan, setiap unit usaha harus dilengkapi dengan mesin pertumbuhan dan bahan bakar (permodalan) yang sesuai dan memadai.
Skala dan struktur usaha yang selaras dengan kapasitas mesin pertumbuhan akan dapat membuat sebuah usaha melaju dengan baik serta memiliki daya tahan saat harus melampaui berbagai rintangan dan tantangan usaha.
Mesin Pertumbuhan
Ada tiga buah mesin pertumbuhan yang melekat secara alamiah pada setiap unit usaha, yaitu:
1. Keunggulan Komparativ
2. Keunggulan Kompetitiv, dan
3. Keunggulan Kompetensi
Masing-masing mesin pertumbuhan tersebut memerlukan bahan bakar (permodalan) yang berbeda.
Kesalahan dalam menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai dengan kebutuhan mesin pertumbuhan tersebut akan menyebabkan mesin tidak bekerja sebagaimana karakteristik yang dimilikinya atau bahkan menyebabkan mesin pertumbuhan tersebut tidak berfungsi sama sekali sehingga perusahaan kehilangan daya geraknya. Perusahaan mengalami stagnasi.
Sebaliknya, dengan bahan bakar (permodalan) yang tepat dan kemampuan untuk menggunakan ke-tiga buah mesin pertumbuhan tersebut secara bersama-sama dengan selaras, akan membuat perusahaan tumbuh secara maksimum.
....selanjutnya: bahan bakar (modal) usaha
Sebuah kendaraan tentunya harus memiliki mesin penggerak (engine) dan persediaan bahan bakar (fuel) yang sesuai dan memadai, yang dapat menghasilkan daya gerak (horse power) yang cukup besar sehingga mampu menggerakan kendaraan tersebut untuk selanjutnya melaju sampai ke tujuan. Selain itu, kendaraan tersebut juga mesti mempunyai kapasitas dan konstruksi yang sesuai dengan medan yang akan dilalui.
Demikian juga halnya dengan sebuah unit usaha.
Agar dapat tumbuh secara berkelanjutan, setiap unit usaha harus dilengkapi dengan mesin pertumbuhan dan bahan bakar (permodalan) yang sesuai dan memadai.
Skala dan struktur usaha yang selaras dengan kapasitas mesin pertumbuhan akan dapat membuat sebuah usaha melaju dengan baik serta memiliki daya tahan saat harus melampaui berbagai rintangan dan tantangan usaha.
Mesin Pertumbuhan
Ada tiga buah mesin pertumbuhan yang melekat secara alamiah pada setiap unit usaha, yaitu:
1. Keunggulan Komparativ
2. Keunggulan Kompetitiv, dan
3. Keunggulan Kompetensi
Masing-masing mesin pertumbuhan tersebut memerlukan bahan bakar (permodalan) yang berbeda.
Kesalahan dalam menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai dengan kebutuhan mesin pertumbuhan tersebut akan menyebabkan mesin tidak bekerja sebagaimana karakteristik yang dimilikinya atau bahkan menyebabkan mesin pertumbuhan tersebut tidak berfungsi sama sekali sehingga perusahaan kehilangan daya geraknya. Perusahaan mengalami stagnasi.
Sebaliknya, dengan bahan bakar (permodalan) yang tepat dan kemampuan untuk menggunakan ke-tiga buah mesin pertumbuhan tersebut secara bersama-sama dengan selaras, akan membuat perusahaan tumbuh secara maksimum.
....selanjutnya: bahan bakar (modal) usaha
Minggu, 14 Juni 2009
Wujud nyata Neoliberalisme
Berikut ini tulisan saya pada Notes di face book saya beberapa waktu yang lalu:
Kasus RS Omni - bentuk nyata dari kebijakan Neo Liberalisme
Share
Wednesday, June 3, 2009 at 8:43am | Edit Note | Delete
Saat ini sedang gencar diwacanakan tentang paham Neo Liberalisme yang dipertentangkan dengan paham "kerakyatan".
Sayangnya perdebatan yang disampaikan pada publik hanyalah sebatas teori yang sifatnya abstrak dan sulit dimengerti oleh orang awam.
Memang paham Neo Liberalisme tidak secara kasat mata dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari karena di"kemas" sedemikian rupa dalam bentuk kebijakan publik, yang tentu saja dilengkapi dengan dalil-dalil dan dasar undang-undang (yang dipilih) untuk mendukung.
Paham Neo Liberalisme baru dirasakan oleh masyarakat setelah "produk" kebijakan tersebut mengalamii "gesekan" dengan kepentingan masyarakat.
Kasus RS Omni adalah salah satu contohnya.
Liberalisasi dalam bidang pelayanan kesehatan telah membuka lebar-lebar pintu investasi bagi siapa pun yang mempunyai modal untuk mendirikan Rumah Sakit dan bentuk-bentuk komersialisasi pelayanan kesehatan lainnya, tanpa memperhitungkan kondisi masyarakat Indonesia.
Benturan atau gesekan antara Investasi ( asing) dengan masyarakat terjadi karena memang Rumah Sakit yang dibangun oleh para Investor hanyalah ditujukan untuk meraih keuntungan semata. Masyarakat hanyalah dipandang sebagai obyek untuk diekspoitasi.
Sedangkan masyarakat Indonesia pada umumnya masih menganggap adanya "fungsi sosial" yang diemban oleh institusi kesehatan.
Kebijakan (yang pekat bernuansa Neo Liberalisme) tersebut secara nyata terus berkembang di Indonesia. Saat ini bukan saja Rumah Sakit Asing dan swasta saja yang sudah menanggalkan "fungsi sosial"nya. Rumah Sakit milik Pemerintah pun sudah mulai mengikutinya.
Kasus RS Omni - bentuk nyata dari kebijakan Neo Liberalisme
Share
Wednesday, June 3, 2009 at 8:43am | Edit Note | Delete
Saat ini sedang gencar diwacanakan tentang paham Neo Liberalisme yang dipertentangkan dengan paham "kerakyatan".
Sayangnya perdebatan yang disampaikan pada publik hanyalah sebatas teori yang sifatnya abstrak dan sulit dimengerti oleh orang awam.
Memang paham Neo Liberalisme tidak secara kasat mata dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari karena di"kemas" sedemikian rupa dalam bentuk kebijakan publik, yang tentu saja dilengkapi dengan dalil-dalil dan dasar undang-undang (yang dipilih) untuk mendukung.
Paham Neo Liberalisme baru dirasakan oleh masyarakat setelah "produk" kebijakan tersebut mengalamii "gesekan" dengan kepentingan masyarakat.
Kasus RS Omni adalah salah satu contohnya.
Liberalisasi dalam bidang pelayanan kesehatan telah membuka lebar-lebar pintu investasi bagi siapa pun yang mempunyai modal untuk mendirikan Rumah Sakit dan bentuk-bentuk komersialisasi pelayanan kesehatan lainnya, tanpa memperhitungkan kondisi masyarakat Indonesia.
Benturan atau gesekan antara Investasi ( asing) dengan masyarakat terjadi karena memang Rumah Sakit yang dibangun oleh para Investor hanyalah ditujukan untuk meraih keuntungan semata. Masyarakat hanyalah dipandang sebagai obyek untuk diekspoitasi.
Sedangkan masyarakat Indonesia pada umumnya masih menganggap adanya "fungsi sosial" yang diemban oleh institusi kesehatan.
Kebijakan (yang pekat bernuansa Neo Liberalisme) tersebut secara nyata terus berkembang di Indonesia. Saat ini bukan saja Rumah Sakit Asing dan swasta saja yang sudah menanggalkan "fungsi sosial"nya. Rumah Sakit milik Pemerintah pun sudah mulai mengikutinya.
Langganan:
Postingan (Atom)