Sabtu, 15 Agustus 2009

Renungan Indah - WS Rendra

Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku
Bahwa sesungguhnya ini
hanyalah titipan

Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya
Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya: mengapa Dia menitipkan padaku???

Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???...
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah, lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,

Seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah… “ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”

Selasa, 28 Juli 2009

Jalan menjadi konglomerat. (6): Bahan bakar (modal) usaha

Sedikitnya ada empat macam permodalan yang diperlukan sebagai bahan bakar bagi mesin-mesin pertumbuhan sebuah usaha, yaitu:
1.Material (financial / physical) Capital
2.Intelectual Capital
3.Social Capital
4.Spritual capital

Keempat macam modal tersebut diperlukan bagi setiap mesin pertumbuhan dengan komposisi yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan (tantangan dan peluang) pada setiap level usaha.

Besar kecilnya permodalan tersebut tidak secara langsung atau bahkan bukan hal yang menentukan kecepatan laju pertumbuhan sebuah usaha.
Namun demikian memang diperlukan besaran modal minimum sebagai leverage (pengungkit) agar sebuah usaha bisa tetap bergerak.

Kecepatan serta keberlanjutan pertumbuhan usaha ditentukan oleh ketepatan dosis masing-masing permodalan tersebut serta kemampuan mengakumulasikan permodalan tersebut sepanjang perjalanan menuju tujuan.

Minggu, 05 Juli 2009

Jalan menjadi konglomerat. (5): Mesin pertumbuhan usaha

Sebuah unit usaha dapat diibaratkan sebagai sebuah kendaraan (vehicle) bagi sang pemilik untuk mencapai tujuan hidupnya.

Sebuah kendaraan tentunya harus memiliki mesin penggerak (engine) dan persediaan bahan bakar (fuel) yang sesuai dan memadai, yang dapat menghasilkan daya gerak (horse power) yang cukup besar sehingga mampu menggerakan kendaraan tersebut untuk selanjutnya melaju sampai ke tujuan. Selain itu, kendaraan tersebut juga mesti mempunyai kapasitas dan konstruksi yang sesuai dengan medan yang akan dilalui.

Demikian juga halnya dengan sebuah unit usaha.
Agar dapat tumbuh secara berkelanjutan, setiap unit usaha harus dilengkapi dengan mesin pertumbuhan dan bahan bakar (permodalan) yang sesuai dan memadai.
Skala dan struktur usaha yang selaras dengan kapasitas mesin pertumbuhan akan dapat membuat sebuah usaha melaju dengan baik serta memiliki daya tahan saat harus melampaui berbagai rintangan dan tantangan usaha.

Mesin Pertumbuhan
Ada tiga buah mesin pertumbuhan yang melekat secara alamiah pada setiap unit usaha, yaitu:
1. Keunggulan Komparativ
2. Keunggulan Kompetitiv, dan
3. Keunggulan Kompetensi

Masing-masing mesin pertumbuhan tersebut memerlukan bahan bakar (permodalan) yang berbeda.
Kesalahan dalam menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai dengan kebutuhan mesin pertumbuhan tersebut akan menyebabkan mesin tidak bekerja sebagaimana karakteristik yang dimilikinya atau bahkan menyebabkan mesin pertumbuhan tersebut tidak berfungsi sama sekali sehingga perusahaan kehilangan daya geraknya. Perusahaan mengalami stagnasi.
Sebaliknya, dengan bahan bakar (permodalan) yang tepat dan kemampuan untuk menggunakan ke-tiga buah mesin pertumbuhan tersebut secara bersama-sama dengan selaras, akan membuat perusahaan tumbuh secara maksimum.

....selanjutnya: bahan bakar (modal) usaha