Jumat, 06 Maret 2009

Membangun Industri berbasis IPTEK (3)

Pemahaman tentang Industri berbasis Iptek membuat kita sadar bahwa rangkaian ITIB tidak mungkin dilakukan oleh satu institusi saja. Diperlukan suatu kolaborasi antara Perguruan Tinggi (sebagai sumber Ilmu Pengetahuan) dan Industri / Bisnis.
Dengan demikian Teknologi yang dikembangakan (dari Ilmu Pengetahuan) sesuai dengan kemanmpuan Industri serta memenuhi kebutuhan Bisnis.
Seringkali terjadi, Perguruan Tinggi mengembangkan Teknologi hanya berdasarkan oportunity (Bisnis) belaka, tanpa melihat apakah ada industri yang mampu dan mau melakukan fabrikasi. Akibatnya Teknologi yang sudah dengan susah payah ( dengan mengorbankan waktu dan biaya) dikembangkan menjadi mubazir.
Sebaliknya, pelaku bisnis sulit sekali mengakses sumber-sumber Ilmu Pengetahuan (Perguruan Tinggi)karena ke'angker'an yang ditampilkan oleh Perguruan Tinggi.
Akibatnya, semua jalan sendiri-sendiri yang pada akhirnya menghasilkan stagnasi pertumbuhan sektor insustri sebagaimana telah dijelaskan pada uraian sebelumnya (1).
Mengingat pentingnya pengembangan sektor Industri di Indonesia, tentunya kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Harus ada langkah terobosan yang bisa memecahkan kebekuan tersebut.

2 komentar:

  1. Salut Pak, setuju banget. Salam kenal, Saya Anton widodo Alumni Teknik Mesin ITB, M92, Asli YOGYA. Terakhir awal februari kemarin saya berkunjung (status karyawan PT. Citrathirza)ke MAK bersama Pak Dwi Purnomo. Saya ingin tahu lebih dalam tentang Sentra Pengembangan Industri Kecil Mega Andalan (SPIK-MA)..
    Barangkali saya (pribadi) diijinkan kerjasama dengan Pak Boentoro. Salam

    BalasHapus
  2. SPIK-MA adalah perwujudan dari salah Misi Mak yaitu membangun komunitas (masyarakat) Industri.
    Misi tersebut adalah konsekwensi logis dari Visi MAK untuk menjadi salah satu prime mover dalam rangkaian proses membangun Indonesia menjadi negara Industri.
    Bagaimana mungkin Indonesia bisa menjadi negara Industri tanpa adanya masyarakat (pelaku) Industri.
    Jadi, mumpung kita mampu dan mau maka MAK berinisiatif meng-kloning dirinya sendiri.

    BalasHapus