Tulisan-tulisan mengenai ITIB memberi jawaban dari pertanyaan mengapa Indonesia gagal melakukan industrialisasi.
Industri dibangun tanpa akar sehingga mempunyai ketergantungan (permanen) pada para pemasoknya. Industri-industri besar (canggih)dibeli dan dibangun dengan sistim turn-key (dan mark-up) sehingga nilai-tambah (keuntungan) terbesar justru diambil (lebih dahulu) oleh pemasoknya; dan agar supaya industri tersebut menguntungkan (pengusahanya) maka pemerintah dipaksa (dengan KKN) untuk memberikan proteksi. Lagi-lagi rakyat dikorbankan, dipaksa membeli hasil industri dengan harga mahal.
Industri semacam itu, cepat atau lambat pasti akan menjadi layu (bangkrut).
Proses pe'layu'an industri Indonesia telah berlangsung selama tiga tahun terakhir ditandai dengan pertumbuhan yang rendah (dibawah pertumbuhan nasional).
Penurun ekspor (non migas) sebesar lebih dari 30% pada bulan Januari 2009 adalah bentuk nyata dari gejadi terjadinya deindustrialisasi.
Kalau Presiden bisa ditipu dengan blue energy atau super toy, sudah dapat dipastikan bahwa Presiden tidak mengerti tentang ITIB.
pak Buntoro terima kaih informasinya.
BalasHapusmemang pak SBY tidak mengenal baik ITB, buktinya bisa tertipu oleh super toy dan blue energy.
Kasihan tetapi mau apa lagi?.....
Salam hangat penuh semangat
Dwimuljo pratikto TK76 ITB